Monday, April 4, 2011

kiTa tiDak sEndirian


Ketika bangunan menjulang baru berdiri. Pesta dirai memeluk tubuh kekaguman. Tetapi, adakah mereka bertanya, di manakah wahai para buruh bangunan ? Padahal, di antara para kuli itu mungkin ada yang terjatuh dari lantai tujuh, mati tanpa insuran, meninggalkan isteri dan anaknya cemas menanti.
Ketika seseorang di jemput pulang. Para pengiring jenazah didera haru. Dan setelah proses doa sambutan usai, taulan dan para kerabat itu akhirnya pulang juga ke rumah. Tetapi, adakah yang teringat siapakah gerangan para tukang gali kuburan?


Maka sedarlah bahwa sesungguhnya tidak ada satu pun kenikmatan tanpa jasa orang lain yang bahkan tidak pernah kita kenal. Dialah ‘orang -orang lemah’ yang telah berjasa menapaki jalan panjang untuk menghantarkan sepiring nasi di atas meja hidangan.


Sungguh kita sering melupakan jasa mereka. Kita lupa, siapa gerangan bidan yang membantu ketika kita lahir. Kita pun sudah lupa siapa nama guru ketika kita mula-mula melangkah ke alam persekolahan. Padahal dialah manusia pertama yang mengajarkan huruf dan angka.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan diberi rezeki dan pertolongan karena jasa kelompok orang-orang yang miskin.” (HR Abu Dawud)

Pada hati yang hancur ada kekuatan yang memberikan cahaya bagi orang yang mau memperhatikannya. Sehingga, Allah berfirman bahwa salah satu ciri orang yang bertakwa adalah mereka yang menyadari bahwa pada harta mereka ada hak orang yang meminta maupun yang tidak meminta (QS Adz Dzaariyaat [51]: 20)
Pantaslah Allah mengherdik orang-orang yang asyik mengerjakan
solat  sebagai pendusta agama, karena mereka tidak peduli dengan kaum mustad’afin. Kita diminta untuk bersedekah, menghulurkan tangan meringankan penderitaan orang lain, baik secara terang-terangan atau bersembunyi.


Allah telah menciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan (QS Adz Dzaariyaat [51]: 49). Tidak mungkin ada langit tanpa bumi. Tak akan ada president tanpa rakyat.pengarah tanpa pelakon.
Maka kehadiran orang lain adalah berkah llahi. Kehadiran kita, kebahagiaan dan kedudukan kita terasa tidak bererti tanpa kehadiran orang lain.
Inilah salah satu inti ajaran Islam yang menghantarkan kita untuk memuliakan manusia. Terkenang kita akan pesan Rasulullah dalam pesan- pesannya yang disebut khutbatul wada, “Sesungguhnya darahmu (damman), hartamu (amwaal), serta kehormatanmu itu suci (A’rada).”
Maka itu, kita hendaknya menyempurnakan amal-amal dengan melakukan tanafus iaitu meningkatkan dan memperbanyak amal sosial.kerana kita tidak bisa hidup sendirian


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...